Ketika saya pertama kali datang ke kota tegal, salah satu tempat yang membuat saya tertarik adalah sebuah tempat pemakaman yang beralamat-kan di jalan Hangtuang , Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal ini. Masyarakat sekitar kerap menyebut pemakaman ini dengan julukan makam Kerkhof, tentu julukan tersebut bukanlah tanpa makna, istilah Kerkhof sendiri merupakan istilah Bahasa belanda, yang menurut beberapa sumber bermaknakan “Kuburan Orang – Orang Mati”. Memang komplek pemakaman ini dulunya merupakan kuburan bagi orang – orang belanda, namun untuk saat ini telah terjadi percampuran, bukan hanya orang belanda saja yang di kuburkan di tempat ini, akan tetapi juga terdapat kuburan dari etnis tionghoa (Bong Fei) dan juga beberapa etnis pribumi yang beragama Kristen.
Sebenarnya sudah sangat lama saya ingin berkunjung dan menelusuri makam ini, rencana sudah sekitar 2 tahun lalu, pada saat saya awal – awal tinggal di kota tegal. Akan tetapi pada saat itu, dikarenakan belum memiliki kenalan dan akses untuk mengunjungi makam tersebut yang pada akhirnya niat tersebut pun terpaksa ditunda.
Bertemu Bang Jack dari Komunitas Tegal History
|
Serasa Private Tour Bersama Bang Jack Menyusuri Komplek Makam Kerkhof |
Berawal pada suatu hari, Ketika saya iseng – iseng searching di instagram, bertemulah dengan akun ber-username @tegalhistory. setelah saya membuka halaman akun tersebut, ternyata berisi tentang foto - foto sejarah tegal dan agenda blusukan ke lokasi situs sejarah yang berada di Tegal. Cukup menarik bagi saya yang sangat menyukai sejarah, dan kebutulan juga pada saat itu Tegal History sedang membuka tour blusukan ke makam kerkhof. Tanpa basa basi saya pun langsung mendaftar tour tersebut.
|
Logo Tegal History Terpampang Pada Salah Satu Makam |
Biaya yang dikenakan sangatlah murah, hanya perlu membayar Rp. 50.000, kita sudah dapat fasilitas softdrink dan e-sertifikat yang akan diberikan sesudah tour selesai. Menurut saya dengan harga segitu sangatlah murah untuk menambah wawasan pengetahuan sejarah kita. Pada pamflet tour diadakan dari mulai pukul 10:00 sampai dengan pukul 11:00, saya pada saat itu konfirmasi ke Bang Jack, kalau saya akan sampai lokasi pada pukul 10:00. Pukul 9:45 saya sudah berada di lokasi, karena pada saat itu saya lihat belum terdapat orang lantas saya berpikiran kalau tour tersebut belum dimulai. Akhirnya saya menunggu di indomart terdekat, sembari dengan menikmati jus jambu yang saya beli dari pedagang di depan indomaret tersebut. Pada saat itu jam sudah menunjukan hampir pukul 10 tepat, saya pun menghubungi Bang Jack via Whatsaap untuk menanyakan tour tersebut, ternyata Bang Jack sudah menunggu di gerbang makam kerkhof saya pun langsung di suruh kesana, setalah saya berada dilokasi saya pun kaget, kok masih sepi, lantas langsung bertanya kepada Bang Jack, dan ternyata terdapat reschedule, waktu tour dibagi dua shift, pagi dan siang, dan kebanyakan pserta tour yang lain mengikuti tour di waktu shif pagi, sedangkan saya di shif siang hanya seorang diri. Serasa private tour jadinya, wkwkw
Private Tour dan Mengulik Kisah – Kisah Sejarah
Setelah sedikit berbincang di gerbang dengan Bang Jack, tour pun resmi dimulai, hanya dengan saya seorang peserta tournya, bisa dibilang ini merupakan private tour wkwkwk. Diajaklah saya mengeliingi komplek pemakaman tersebut, mulai dari kapel makam hingga ke makam pejabat atau orang penting pada zaman kolonial yang dimakamkan disana. Tentunya yang tak kalah penting, saya cukup banyak mengulik cerita kepada Bang Jack tentang kisah – kisa orang yang disemayamkan disana. Pembawaan Bang Jack dalam menyampaikan penjelasan sangat enak, sehingga saya dapat memahami dengan sangat seksama. Di section berikutnya saya akan sampaikan beberapa kisah yang saya dapat.
Makam Suster Valeria
|
Nisan Makam Suster Valeria Yang Sangat Unik |
Makam Suster Valeria merupakan salah satu makam yang masih secara rutin di kunjungi untuk berziarah. Setidaknya setiap satu tahun sekali, pada hari arwah sedunia yang dilaksanakan oleh umat Khatolik, para Suster dari Gereja Paroki Hati Kudus Kota Tegal berziarah ke makam ini. Suster Valeria sendiri jikalau dilihat dari nisan makamnya, beliau lahir 28 Agustus 1898 di Aken Jerman, dan meninggal pada tanggal 22 April 1935 di semarang. Meski sudah hampir berusia 90 tahun, makam Suster Valeria bisa dikatakan masi sangat terawat. Bentuk batu nisan dari makam beliau ini sangat unik, terdapat ornamen berbentuk kancing di atas pusara makam beliau , dan di atas batu nisan terdapat ornamen yang menyerupai topi uskup.
Tidak begitu banyak kisah tentang Suster Valeria yang dapat digali, namun konon beliau merupakan sesepuh dari suster – suster yang berada di wilayah tegal, atau bahkan se jawa tengah, maka tak heran jika sampai saat ini masih sangat dihormati.
Residen Tegal & Simbol Kesetiaan
|
Nisan Makam Suster Valeria Yang Sangat Unik |
Tercatat sebelum adanya Keresidenan Pekalongan, Keresidenan Tegal lah yang mengawasi setidaknya 3 kabupaten. Yaitu Tegal,Brebes dan Pemalang. Hingga akhirnya pada tahun 1901 dipindahkan ke Keresidenan Pekalongan. Sisa – sisa dari Keresidenan Tegal ini salah satunya adalah gedung yang sekarang dipergunakan sebagai gedung DPRD Kota Tegal. Dahulu gedung tersebut merupakan kantor Residen Tegal.
|
Tulisan Yang Tertulis Pada Makam Pieter Van De Poel |
Salah satu makam yang berada di Kerkhof tegal, merupakan tempat bersemanyam salah satu pejabat residen Tegal yaitu Pieter Van De Poel. Sesuai informasi yang tertera pada prasasti dari makam beliau, dapat diketahui bahwa beliau lahir pada tanggal 9 Mei 1786 di Kota Goes , Belanda, dan meninggal pada tanggal 28 Mei 1833 di Tegal. Beliau menjabat sebagai Resident Van Tagal dari tahun 1842 sampai 1833, menggantikan residen sebelumnya yaitu Bernard Hendrik Alexander Besier. Jika dilihat dari jabatan – jabatan sebelumnya pak Pieter ini termasuk orang penting. Sebelum menjabat sebagai Resident Van Tagal, beliau pernah menjabat sebagai residen di , Surabaya, Banten, dan Banyuwangi. Pak Pieter memiliki istri yang bernama Susanna Henriettte von Gutzlaff, yang dinikahinya pada tahun 1810 di Batavia. Dari pernikahannya tersebut, telah dikaruniai 3 orang anak, yang salah satunya adalah George Johan Pieter Van De Poel yang merupakan Resident Van Pekalongan, yang makamnya juga berdekatan dengan makam Pieter Van De Pole & istrinya, ngomong – ngomong beliau di makamkan bersama dengan istrinya.
|
Potret Saya Disamping Makam Pieter Van De Poel |
Bentuk dari makam keluarga Van De Poel ini cukup unik, berbentuk kotak seperti massoleum kecil. Tepat di bagian atas dari bangunan makam Pieter Van De Poel dan Istrinya terdapat simbol lingkaran yang dimana tidak terdapat dalam bangunan lainnya. Saya pun menanyakan hal tersebut kepada Bang Jack, menurut penjelasan dari Bang Jack, simbol tersebut mengartikan sebuah kesetiaan, lingkaran di ibaratkan sebuah cicin dan bisa juga sebuah infinity loop yang tiada akhirnya. Hal tersebut bukanlah tanpa alasan, menyeritakan kesetiaan seorang istri yang telah ditinggal suaminya. Jika kita melihat lebih jeli pada prasasti yang ada dalam makam beliau, jarak kematian antara Pieter Van De Poel dan istrinya hanya sekitar 1 bulan. Menurut cerita nyonya Susanna sanga terpuruk ketika di tinggal pergi selamanya oleh sang suami hingga akhirnya ajal menjemputnya.
Makam Antonetta Susanna Raland Yang Berbentuk Unik
|
Satu - Satunya Makam Yang Bebentuk Obelsik |
Awal masuk dari gerbang dan ketika menengok ke kiri, samar terlihat sebuah bangunan yang aga tinggi yang menyerupai sebuah tugu, bangunan tersebut merupakan makam dari Antonetta S. Ralaand yang merupakan istri dari Williem Burmen yang merupakan pengelolai hutan jati di wilayah Tegal dan Pekalongan. Makam ini merupakan satu – satunya makam yang memiliki bentuk Obelisk, yang bermakna penghubung antara surga dan neraka. Oh iya jarak usia antara Antonetta dan sang suami Williem Burmen adalah 5 tahun, lebih tua sang istri ketimbang suami.
|
Potret Saya Berfoto Dengan Makam Obelsik |
Dari beberapa literasi yang saya baca Williem Buurman meninggal pada usia 65 tahun di Den Haag, Belanda, dan di dikuburkan di sana juga.
Ada Yang Agak Sedikit Horror
|
Melihat Kerangka Yang Tersisa Dari Lubang Masoleum |
Nah, ini bagian yang agak membikin bulu kuduk merinding di tour ini. Setelah diajak muter – muter berkeliling komplek makam, akhirnya tibalah di sebuah bangunan berbentuk segi panjang yang dimana di setiap dindingnya terdapat kotak kotak mirip seperti tempat penyimpanan mayat yang ada di rumah sakit. Bangunan tersebut merupakan mausoleum, dan didalamnya terdapat jasad dari orang – orang belanda dahulu, ada juga beberapa yang ditempati orang tionghoa. Menurut keterangan dari Bang Jack, beberapa yang dimakamkan di mausoleum ini merupakan para serdadu KNIL.
|
Sedang Asik Merekam |
Bukan indonesia namanya kalau belum terdapat karya dari tangan usil oknum yang merusak. Beberapa lobang telah terdapat di mausoleum ini, sehingga kita bisa melihat dengan jelas isi dari mausoleum tersebut. Beberapa masih terdapat tulang yang bisa dikatakan sangat baik kondisinya, beberapa juga malah masih terdapat kayu peti yang masih sangat utuh. Suasana yang sangat rungkut karena banyak semak dan pohon yang rimbun , sangat menambah kehororan mausoleum ini. Oh iya , saya juga telah mengupload video pada saat ekspolore di mausoleum ini, teman – teman bisa menontonnya dibawah ini.
Akhirnya tour selesai, sekitar hampir dua jam mengelilingi komplek makam kerkhof bersama Bang Jack. Sejatinya masi terdapat beberapa cerita akan tetapi karena kurangnya menggali informasi , maka belum bisa saya sampaikan. Kesan saya sangat puas, rencana yang sudah hampir 2 tahun tertunda akihinya ter realisasikan.
Dimard Nugroho
Sebatas orang yang sangat menyukai tulisan dan juga suka menulis. Menyatat semua perjalanan dalam kehidupan dan mengabadikan setiap moment yang telah berlalu.
Sejarah